Feeds:
Posts
Comments

Archive for May, 2010

I Feel Special

Jakarta, 5 Mei 2010

Dear Everyone,

Cuaca pagi ini sama sekali tidak cerah, mendung. Sama seperti suasana separuh hati saya.

Pagi ini adalah salah satu pagi yang paling menyenangkan dalam hidup saya. Bukan karena saya dibangunkan oleh dering handphone dari Papa yang menanyakan tentang KTP (Kartu Tanda Penduduk) saya yang sudah mati tanggal 6 Maret lalu, bukan karena saya bisa bangun siang di saat ke Empat-Puluh-Delapan teman Angkatan XXXI yang lain sedang berjuang melawan macetnya kota Jakarta, pagi ini menyenangkan karena saya bangun dan melihat satu pesan di handphone saya.

Turn and keep your charming on Indrawati Yustisiana,, because you are a good girl and there must be a good reason for you to spend time at Balikpapan…

Gw jadi inget cerita Pak Rony tentang betapa bangganya dia sama cewe yang ditempatkan di Bengkulu tapi tetap fight buat buktiin kebisaan (kemampuan) dia, dan tahun-tahun berikutnya adalah elu yang akan dibangga-banggain Pak Rony.

Insyaallah terwujud dalam waktu singkat ^^

[Thanks to the sender of the message. Now I know who sent me the letter on LPPA. It was you, right?]

Daann…pagi ini menyenangkan bahwa Senin depan saya akan berada di kota lain.

Balikpapan.

*hening sejenak

“Indraa..kenapa siy koq elo yang ditempatin jauh banget?”

“Tenang aja Ndra…Balikpapan kotanya bagus banget. Gw yakin elo pasti ngga bakalan mati gaya di sana”

“Semangat ya Ndra, gw tau elo pasti bisa. Emang sengaja elo ditempatin paling jauh, karena elo mampu. Coba kalo itu gw..mati deh!”

Dan banyak pernyataan-pernyataan lain dari teman-teman yang mencoba membesarkan hati saya (padahal hati saya waktu itu sudah besar, haha, Sombong!) Anyway, thanks to you guys and gals. Thanks for the warm hug and encouragement given to me. It means a lot. Dan sesaat setelah pengumuman penempatan itu, mendadak saya menjadi selebriti karena semuanya pengen foto bareng.

Hahaha!

Apa sichh?

*Slogan MT XXXI mode : ON

“Tenaang aja, anak mama kan Jagoan. Pasti bisa. Mama sedikitpun ngga khawatir, mama yakin Adek bisa beradaptasi dengan cepat di sana. Tapi, biar bagaimanapun juga, Mama adalah seorang Ibu. I can’t resist my feelings; I worry because you’re on your own there.“

My mother would have believed that I could do it, so why should I become someone who’s not confident? And let me tell you Mom, I’m a SuperWoman, and one day I will be great.

Pernyataan terakhir ini benar-benar menguatkan hati dan menyadarkan saya akan satu hal.

Indrawati Yustisiana, you’re going to be ‘something big’.

Jadi, bener banget kata orang, pengumuman penempatan adalah saat-saat yang paling mendebarkan. And it happens to me! I was the person who gets the biggest surprise in this case. Saya adalah salah satu dari dua orang yang namanya dipanggil pertama kali untuk menerima SK Penempatan. Masih inget banget bagaimana suasana saat itu, pada saat Ibu Direksi menyebutkan nama saya dan menyandingkannya dengan kata ‘Balikpapan’.

To be honest, I was very surprised to hear the word of Balikpapan. I really don’t have any feelings about this placement. But it never crossed my mind that all this leads to Balikpapan.

Seketika itu saya ngga fokus, bahkan senyum di kamera pun pasti akan terlihat getir (jiaahh, bahasanyaa). Later, I accept whatever happens.

Kemudian kabar tentang Balikpapan ini menyebar luas dengan cepat. Teman-teman saya di Surabaya sudah mulai menanyakan ini dan itu, begini dan begitu. Salah satunya.

“Kenapa kamu jadi satu-satunya cewek yang ditempatin di Luar Jawa?”

Pertanyaan seperti ini datang dari segala penjuru dunia, hahaha (emang saya siapa ?) ngga ding, becanda. Pertanyaan seperti ini datang dari keluarga saya terutama Mama dan Papa, juga teman-teman saya. Dan jujur, saya juga bingung gimana menjawabnya. Saya sempat mendapat penjelasan singkat dari SDM tentang hal ini.

Pertama, karena di Balikpapan sedang butuh seseorang dengan backgroundTeknik.

Oke! Ini bisa dimengerti karena background pendidikan saya memang dari Teknik.

Kedua, karena sepertiga penduduk di Balikpapan adalah orang Jawa Timur. Jadi mereka berasumsi bahwa saya tidak akan kesulitan untuk beradaptasi di sana.

Oke! I will take this as a compliment karena mereka berasumsi bahwa saya bisa beradaptasi dengan cepat, padahal itu belum tentu. Eh ngga ding, saya ralat! Itu sudah tentu. Karena iya dan iya dan iya, dan iya, saya akan dan bisa beradaptasi dengan cepat 🙂

Cuma dua hal itu, penjelasan yang diberikan SDM tentang alasan penempatan saya.

Atau.

Ini imajinasi saya sendiri ya, bukan kenyataan. Just for fun, karena di saat-saat seperti ini justru saya harus bisa menertawakan lawakan saya sendiri. Jangan-jangan SDM salah baca nama saya. Oke! Bisa jadi pada saat rapat manajemen tentang Mapping Penempatan ini, manajemen ngga sadar bahwa INDRA adalah seorang cewek.  Dan situasinya seperti ini.

Orang pertamaIni di Balikpapan butuh seseorang dengan background Teknik.

Orang keduaOhh,,butuh Teknik ya. Mungkin sebaiknya cowok, karena akan ditempatkan di Luar Jawa. Saya akan carikan Profile yang tepat buat bapak. Sebentar.

*lalu orang kedua itu melihat Profile keenampuluh calon karyawannya, danmaybe (and i dont know why) pada saat mencari, telunjuknya berhenti di nama Indrawati Yustisiana, yang mana fokus penglihatannya pada saat itu hanya tertuju pada huruf I.N.D.R.A. dan dia menyimpulkan bahwa INDRA adalah cowok-dengan-background-Teknik.

[Watdehel deh kalo ini emang kejadian bener! Hahaha]

Orang keduaYang ini sepertinya pas, Pak. Namanya Indra, backgroundnya Teknik.

Orang pertamaOke…Indra akan kita tempatkan di Balikpapan.

Hey!!! Nama saya Indrawati. Please..mana ada siy orang namanya Indrawati tapi dia berjenis kelamin laki-laki. Oke..! kalo memang ada, bawa orang itu kehadapan saya, dan saya rela memberikan uang penempatan saya. Seluruhnya.

*hahahahahaha

Yaa, saya tahu. Ini semua sudah ada yang mengatur.

Tuhan yang mengatur.

Honestly, saya masih merasakan dua perasaan yang saling bertolak belakang. Sedih dan senang. Lagi-lagi. Saya sedih karena harus berpisah dengan Lima-Puluh-Sembilan-Orang-Luar-Biasa, yang selama kurang lebih 3 bulan ini menemani hari-hari saya. Senang karena kehidupan baru menanti saya di Balikpapan. Saya inget banget, bahwa doa saya kepada Tuhan jarang sekali meminta sesuatu yang spesifik. Doa tentang penempatan ini pun, saya hanya bilang sama Tuhan,

”Tuhan, saya sadar bahwa saya tidak memiliki hak untuk mengatur kehendakMu. Jadi dimanapun nantinya saya ditempatkan, saya yakin itu adalah tempat yang terbaik dan luar biasa buat saya.”

Again and again, saya akan selalu bilang. Kita bisa minta apa saja kepada Tuhan, apaa saja. Tapi dengan catatan, hanya Tuhanlah yang tahu keseluruhan jalan hidup kita. Jadi pada saat kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, Tuhan tahu pasti bahwa apa yang kita inginkan tersebut bukanlah apa yang kita butuhkan.

Everybody’s Care For Me.

Banyak teman yang memberikan semangat dan berusaha membesarkan hati saya. Ada yang simpati. Ada juga yang menangisi kepergian saya. Dan banyak yang harus berbesar hati untuk merelakan kepindahan saya ke Balikpapan.And that’s makes me realize that I am still being everybody’s sweetheart.

Enough.

Last but not least, ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Angkatan XXXI, Lima-Puluh-Sembilan-Orang-Luar-Biasa.

Dan untuk satu orang yang terasa lebih special di hati ini 🙂 You are the story, and I’m not going to delete you.  It feels nice because finally we can do our heart-to-heart conversation.

Cheers,

Indrawati Yustisiana

– someone who will become Balikpapan citizens

Read Full Post »